Sunday, November 30, 2008

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH DAN PENGENALAN AKAN TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 26 Oktober 2008
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 18 - Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. BagiNya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Agar kita tidak berkutat dan hanyut dalam realita hidup yang sulit dipahami, maka kita harus bertumbuh seperti bunga bakung sekalipun tumbuh di bawah pohon yang rimbun, semua mata tertuju pada pohon yang besar, bunga bakung tidak pernah dipedulikan tapi ia tetap bertumbuh sesuai kodratnya.
Di mana lokasi/zona yang Tuhan inginkan untuk kita bertumbuh? Kita harus bertumbuh di areal:
1. Kasih karunia (= anugerah-TL, grace-bahasa Inggris, kharis-bahasa Yunani).
Artinya satu titik pandang/tujuan, yang di dalamnya terdapat pemberian, berisi kemurahan hati, suasana senang, keramahan, roh rasa syukur bahkan berisi makna-makna faedah/ keuntungan.
Bagaimana bentuk anugerah?
Salah satu keuntungan jika kita berada di zona anugerah: Efesus 2 : 8, kita berjubahkan selamat (= sôzô-bahasa Yunani; be make whole), ketika kita berada di areal anugerah kita memiliki semua yang tampak, yang belum tampak bahkan yang tidak tampak tapi Tuhan tahu kita memerlukannya. Di dalam gudang sôzô tersimpan semua kebutuhan kita. Betapa berbahagia kita selamat, berada di anugerah yang sebenarnya kita tidak layak untuk menerimanya tapi Allah sediakan.
Namun, anugerah juga punya warna dari sisi yang lain, suka atau tidak suka, kalau itu merupakan anugerah, Tuhan mau kita bertumbuh di sana, jangan lari dari anugerah. Gagasannya: Kejadian 46 : 1 - 5, Yakub dan rombongannya tiba di Mesir yang sekian puluh tahun lalu di Luz Tuhan berjanji akan besertanya, Yusuf menjadi raja di Mesir dan memerintah selama ± 80 tahun. Selama dua generasi itu orang Israel seperti dimanja di Mesir (di Gosyen) karena tempat hunian dan tempat usaha sudah disiapkan, mereka bisa menikmati fasilitas-fasilitas dan bisa memperlabakan usahanya. Namun di zona anugerah tiba-tiba terjadi setelah 80 tahun Yusuf memerintah muncul raja baru yang tidak mengenal Yusuf merasa terancam dan ia mengambil kebijakan setiap bayi laki-laki orang Ibrani yang lahir dibunuh dan setiap pos-pos penting yang diduduki oleh orang Ibrani digeser.
Bisakah kita berkata kita ada di anugerah Allah ketika keadaan tidak nyaman, tidak aman, dan ada tekanan padahal di zona ini ada kepastian? Pada waktu kita berada di zona anugerah kita terima pemberian-pemberian dari Allah, kita diselamatkan, dipromosikan oleh Tuhan, tapi di anugerah jangan lupa ada sisi-sisi yang daging ini tidak sukai, perhatikan Filipi 1 : 29 pemberian itu juga mempunyai warna orang ini menderita.
Mazmur 105 : 37. Pada waktu orang Mesir mulai kejam, memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat membangun kota perdagangan, mereka ditekan, dianiaya tapi apa yang mereka kerjakan dibuat berhasil oleh Tuhan, Mesir menjadi kota terkenal di seputar Laut Tengah. Pada waktu Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir mereka membawa hampir seluruh kekayaan Mesir. Jadi di dalam anugerah ada pemberian-pemberian nyaman, menyenangkan daging tapi juga ada pemberian yang daging tidak bisa terima tapi Tuhan ingin mendidik kita supaya menjadi jemaat yang memiliki otot yang kuat melalui dua sisi ini.
II Raja-raja 5 : 1 - 3, Tuhan punya cita-cita supaya Naaman diselamatkan melalui seorang anak perempuan –yang mau tinggal dan bertumbuh di dalam anugerah, di satu sisi ia menikmati kelimpahan, di sisi yang lain ia mengalami tekanan dan siksaan– yang ditawan oleh tentara Syria dan menjadi pelayan di rumah panglima Naaman.
2. Pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita.
Pengenalan; knowledge = pengetahuan; gnôsis-bahasa Yunani, diangkat dari kata ginôskô yang artinya memahami dengan pasti; menyerahkan kepemilikan karena mengetahui dengan benar ada hubungan-nya dengan kehidupan suami istri. Dalam kehidupan yang kudus seorang wanita ini akan menyerahkan seutuhnya kepada suaminya karena ia punya pemahaman yang benar. Daniel 2 : 11 - 16. Di tengah ancaman kematian Daniel menyerahkan tubuh, jiwa dan rohnya kepada Tuhan, tidak ada satupun yang ia sisakan untuk dirinya dan Tuhan nikmati ginôskô dengan Daniel sehingga Tuhan bukakan semua rahasia dan dia bisa mengartikan mimpi dari raja Nebukadnezar.
Kisah Para Rasul 12 : 3 - 5, Petrus ditangkap oleh raja Herodes Agripa I dan ia meng-hadapi hukuman pancung sesudah Paskah tapi Tuhan melepaskannya dari penjara karena ia mau mengenal Tuhannya, ia lepaskan tubuh, jiwa, rohnya kepada Tuhan, ia alami ginôskô dengan Tuhan.
Di banyak kesempatan Tuhan ingin melihat sikap kita untuk menikmati persekutuan yang intim dengan Tuhan, melepaskan tubuh, jiwa, roh kita kepada Tuhan, bukan hanya sekedar percaya, mengimani dan ber-doa tapi juga melepaskan yang sebenarnya merupakan bagian Tuhan seperti seorang wanita menyerahkan kepemilikannya pada suaminya sehingga ia alami ginôskô. Ketika kita lepaskan semua bagian kita pada Tuhan dan menyerahkan kepemilikan karena kita mau wujud-nyatakan kasih kita pada Tuhan sehingga kita akan nikmati ginôskô, Tuhan bisa merasakan kalau kita tulus atau tidak. Matius 7 : 22 - 23, mereka ini aktif tapi tertinggal di luar karena kekuatiran mereka serahkan pada Tuhan tapi semua yang menyentuh jiwa, roh dan tubuh tidak mereka serahkan dan Tuhan berkata, ”Aku tidak pernah ginôskô denganmu”.
Maukah kita bertumbuh di dalam kharis dan ginôskô?
Amin.

No comments: