Monday, June 16, 2008

PERSEMBAHAN YANG BERKENAN KEPADA TUHAN

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 18 Mei 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa


II Petrus 2 : 19 - Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.
Petrus menegaskan di ayat 18 munculnya kelompok/pribadi-pribadi yang limpah dengan kata-kata congkak, perkataan mereka perkataan omong kosong. Mereka menjanjikan kemerdekaan, kebebasan kepada oran lain padahal mereka sendiri hamba kebinasaan (= rusuh, hancur, berantakan); dihubungkan dengan konteks sebelumnya mereka adalah orang-orang percaya telah penuh Roh Kudus, memiliki potensi, karunia, talenta tetapi orang-orang inilah yang Yesus katakan dalam Matius 7 : 21- 23, mereka tercemar dengan pengajaran-pengajaran palsu karena permainan palsu, bermain dalam kelicikan (Efesus 4 : 14).
Kenapa mereka sampai tercemar dengan pengajaran-pengajaran yang lain?
Galatia 3 : 1 - 3. Paulus memulai dengan anak kalimat Hai orang-orang Galatia yang bodoh,... mereka adalah orang-orang yang tidak mau menggali dan meletakkan batu pengajaran sebagai fondasi yang kokoh. Mengapa mereka yang semula berada di areal Roh sekarang mereka bergeser berada di areal daging? Karena mereka begitu lemah, mudah terpengaruh dengan kata-kata yang yang nyaman di telinga tetapi menyimpang. Keinginan daging dan Roh selalu berjalan bersama, beriringan tapi selalu berlawan-lawanan.
Bagaimana bentuk/rupa mereka yang memulai dengan Roh tapi selalu berakhir dengan daging?
Roma 12 : 1. Kalau kita masih diberi ke-sempatan, kelonggaran oleh Tuhan, Paulus katakan persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah. Kalau ada per-sembahan yang berkenan kepada Tuhan, ada pula yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Imamat 6 : 8 - 10. Alur persembahan zaman Taurat: domba yang akan dipersembahkan harus disembelih, berarti kehidupan/kemauan harus hilang, setelah disembelih domba harus dikuliti, kemudian dipenggal-penggal; penggalan-penggalan korban diletakkan di atas para-para dan dimasukkan ke dalam mezbah lalu dibakar.
Pokok pikiran: daging yang berkadar air rendah pasti mudah terbakar dijilat oleh api dan keluar api yang berkobar-kobar membawa bau yang harum; tapi daging yang berkadar air tinggi waktu dibakar ia menimbulkan percikan api, pembakarannya tidak sempurna akan menimbulkan asap yang banyak dan abu yang banyak pula.
Ketika orang percaya melayani Tuhan disebut sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan, kalau sampai tidak berkenan sebab orang Kristen ini daging persembahan kadar airnya tinggi, waktu api menjilat banyak terjadi percikan api, membuat rusuh, menimbulkan banyak asap (= perbuatan dosa, iri hati, permusuhan dll) sehingga tidak bisa melihat kepada perkara indah di hadapan Tuhan dan merugikan banyak orang. Inilah yang Paulus katakan korban yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Imamat 6 : 12, korban tidak selamanya dalam satu malam habis terbakar tetapi ada yang sampai berhari-hari, untuk itu imam harus berdiri di samping mezbah korban lalu ia mengatur korban yang ada di atasnya. Keluaran 27:3;38:3, imam harus menjaga supaya api tetap menyala, kalau muncul asap imam menggunakan garpu yang dihujamkan ke korbankarena terlalu banyak kadar air pemberontakan di hadapan Tuhan, memutar korban bakaran agar api bisa besar.
Jangan takluk oleh daging, kalau Roh berbicara lakukan, taatilah apa yang Roh katakan. Kalau sampai Tuhan gunakan garpu itu karena cintaNya supaya kita menjadi korban yang hidup, kudus dan berkenan kepadaNya. Kalau api itu membakar begitu sempurna, tetap ada asap tapi tidak banyak, inilah korban yang berkenan kepada Tuhan.
Imamat 6 : 11, pembakaran sempurna atau tidak tetap ada abu karena memang korban ini adalah daging, dan peraturannya abu (= segala kejahatan, kepahitan, kegeraman, kemarahan pertikaian, fitnah, dusta) harus dibuang (Efesus 4 : 31, 25). Jangan ijinkan itu semua ada dalam daging yang kita persembahkan untuk Tuhan. Kalau kita bisa mempersembahkan waktu, tenaga, harta, uang, itu karena kebaikan Tuhan karena semua berasal dari Tuhan yang harus kita kembalikan kepada Tuhan.
Mereka yang selalu ditawan oleh daging (mengandung kadar air yang tinggi selalu membuat rusuh), berapa jauh pun mereka melayani Tuhan, Yesus katakan dalam Matius 22 : 12 - 14 akan dibuang ke tempat yang paling gelap, yang hanya ada ratap dan kertak gigi.
Jadilah persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.
Amin

No comments: