Tuesday, April 07, 2009

KEBEBASAN DALAM KETERIKATAN FIRMAN ALLAH

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 22 Maret 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1:10 - dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.

Terjemahan bahasa Inggris - But the rich, in that he is made low: because as the flower of the grass he shall pass away.

But = tetapi (bahasa Sansekerta) adalah kata sambung sebagai intra kalimat yang menyatakan pertentangan. Kaya bukan hanya menunjuk kepada keuangan, harta benda namun mereka yang dikategorikan kaya masa depan, posisinya kalau Allah rendahkan dia, bersukacitalah. Ternyata ada orang yang posisi/situasinya kaya tapi Allah merendahkan dia.

Saat seseorang direndahkan Tuhan, itu bukan cita-cita/tujuan Allah, mungkin itu teguran Allah, ada kesalahan yang harus ia perbaiki. Apa yang Allah sudah siapkan/sediakan saat Ia menciptakan manusia sehingga ketika seseorang direndahkan Tuhan ia harus memahami?

Kejadian 2:8 - Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

Ketika Tuhan rendahkan seseorang tidak ada alasan untuk menyalahkan Tuhan karena sejak awal Tuhan sudah siapkan taman Eden (rumah tangga, pekerjaan, usaha, bisnis, pendidikan, karir, dll) yang di dalamnya berisi apa saja yang kita butuhkan. Jangan berperkara dengan Tuhan!

Kejadian 2:15-17, ketika Tuhan menyerahkan taman Eden kepada manusia, Tuhan memberikan kebebasan yang terikat. Kejadian 2:15, bukti keterikatan: manusia punya tanggung jawab harus mengusahakan (= mengolah) dan memeliharanya (= merawat, menjaga). Kejadian 3:23, sekalipun manusia sudah jatuh dalam dosa dan diusir dari taman Eden, Allah tetap memberikan kebebasan untuk mengolah tanah itu berdasarkan Perjanjian Eden, Tuhan terikat dengan namaNya, kalau Tuhan sudah berjanji Tuhan tidak pernah mengingkari janjiNya. Tuhan tetap membiarkan tanah punya tabiat, karakter, benih apa saja yang ditabur pasti bertumbuh.

Soal berkat yang Tuhan sudah siapkan itu tetap ada namun kita harus bekerja, mengolah tanah itu. Jangan kuatir, kalau kita mau berusaha, bekerja, kita pasti akan menuai (II Tesalonika 3:10, Kejadian 8:22). Kalau kita memelihara kebenaran firman Allah, firman Allah itu yang akan terjadi dalam hidup kita, Tuhan kita adalah Tuhan pelipat kali gandaan, hanya saja seringkali kita ingin bebas dan tidak mau terikat dengan firman Allah.

Amsal 3:9-10 adalah penggenapan dari Kejadian 2:15-17, 3:23, 8:22, muliakan Tuhan dengan mempersembahkan harta kita, dengan hulu hasil, dan mengembalikan milik Tuhan, 10% yang kita lepaskan akan menyucikan yang 90% yang masih ada sehingga tidak akan terjadi kebocoran-kebocoran. Dari mana kekayaan yang Tuhan beri untuk kita? Mazmur 105:37, Yesaya 60:5, saat kita bebas tapi menaati aturan maka kelimpahan dari seberang lautan akan mencari kita. Pengkhotbah 2:26, jangan kita iri, orang fasik Tuhan tugaskan untuk bekerja keras mengumpulkan kekayaan dan akan diserahkan pada orang yang dikenan Tuhan, yang menerima kebebasan dari Tuhan tapi mau terikat pada firman Allah.

Kembali ke Yakobus 1:10, merendahkan = tapeinōsis (bahasa Yunani) adalah pengalaman yang tidak nyaman ketika direndahkan, dihina dalam soal kedudukan, keuangan, kekayaan. Kenapa sampai Allah merendahkan seseorang baik dalam kedudukan, harta benda atau dalam predikat apa saja sehingga menjadi hina?

Dalam Ayub 1:1, Ayub disebut seorang yang saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan tapi dalam prakteknya ia selalu merasa benar di dalam tindak tanduknya, ketika ia mengelola usahanya dan berperkara dengan Tuhan (Ayub 9:28-31). Dalam tindak tanduk keseharian sebenarnya ada hal-hal yang perlu diperbaiki tapi ia merasa benar. Tapi bukanlah Tuhan kalau Tuhan tidak insafkan seseorang, Tuhan memakai Elihu (sahabat Ayub yang masih muda) itu sebabnya ketika Ayub menyadari ia punya kesalahan sehingga ia direndahkan sampai habis-habisan dalam hal apa saja yang ia miliki, ia mencabut perkataannya dan Tuhan memulihkan dia (Ayub 42:6, 10,11). Ketika Tuhan pulihkan Ayub, Tuhan tidak memerlukan waktu yang lama, hanya sesaat, sekejap. Biarlah kita memohon pengampunan dari Tuhan maka belas kasihanNya akan dicurahkan dalam sekejap dan apa yang hilang Tuhan kembalikan dua kali lipat, ini cara Allah memulihkan seseorang ketika orang ini mau mencabut perkataannya, keangkuhannya.

Amin.

No comments: