Tuesday, April 07, 2009

ORANG YANG MENDUA HATI TIDAK AKAN TENANG DALAM HIDUPNYA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 8 Maret 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1:8 - Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Terjemahan Lama - ...orang yang bercabang hatinya, tiada tetap segala jalannya.
Terjemahan bahasa Inggris - A double minded man is unstable in all his ways.
Ada orang yang sudah menerima Injil dan menikmati banyak mujizat tapi ada satu masa mereka tidak menerima sesuatu dari Tuhan karena mereka ragu-ragu/bimbang terhadap firman Allah dan untuk kedua kalinya Yakobus memperingatkan bahaya ini, ada orang percaya tapi hidupnya tidak stabil dalam segala jalannya (tidak stabil = tidak tenang dalam seluruh kegiatan/aktivitasnya); banyak bencana akan terjadi dalam hidupnya dan orang lain yang menjadi korban.
Di hari-hari terakhir banyak orang menjadi tidak tenang, jangan sampai waktu orang ini tidak tenang Iblis masuk dan ketia Iblis masuk ia memberi konsumsi yang menyenangkannya padahal ini sebenarnya menjebak dan membinasakannya. Jangan sampai ada orang Kristen yang tidak stabil.
Yesaya 32:17 - Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Damai = pax - bahasa Latin, damai sejahtera mempunyai keahlian menata, hati ditata, emosi/pikiran dibenahi. Waktu bangsa Israel keluar dari Mesir sementara di belakang mereka orang Mesir mengejar, di samping jurang, di depan mereka laut, mereka panik dan mencoba melempari Musa. Musa coba untuk menenangkan mereka, semua aspek dalam hidup harus ditenangkan dan akibat kebenaran semua ditenangkan.
Kenapa sampai ada orang Kristen yang tidak tenang dalam jalannya?
Matius 11:29, ketika Tuhan memberi kuk (ikatan ilahi) karena Ia sangat mengasihi kita supaya kita bergairah terhadap firman Allah, menaati firman Allah, maka Tuhan memberikan jaminan kita akan tenang/stabil, jangan terikat pada yang lain (pada nasihat orang fasik).
I Yohanes 3:19, Tuhan selalu berikhtiar untuk kita, kita berasal dari kebenaran sehingga kita selalu bisa memiliki jalan hidup yang tenang. Kebenaran selalu memberi hasil, memberi ketenangan, ketika kita berada di kebenaran, kita bisa tenang menghadapi apapun. Firman Allah yang memproduksi ketenangan. Tuhan mengukur hati kita bukan kepala (kemampuan otak) kita, hati adalah terminasi, kita harus membuat terminal, Tuhan akan datang pada hati kita, kalau hati terawat maka otak/pikiran pasti terawat. Kita akan tenang di hadapan Allah dan sesama dan mereka akan melihat dan menemukan yang ada di dalam hidup kita Yesus.
Kenapa ada orang percaya yang tidak stabil dalam segala jalannya? Kembali ke Yakobus 1:8, karena orang ini orang percaya tapi suka bercabang hati, mendua hati. Tentang bercabang hati Yesus memberi pengajaran dalam Lukas 16:13, kita tidak bisa membagi hati, kalau sampai mempunyai dua tuan, satu dikasihi dan yang satu akan dibenci sehingga membuat pembanding satu baik dan yang satu jahat. Orang percaya tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Bagaimana jika bertuankan Mamon?
Mamon (bahasa Syria) = kekayaan, harta benda, pengertiannya taktik-taktik untuk memperoleh kekayaan, harta benda, semua cara yang dilegalkan untuk mencapai tujuan sekalipun bertentangan dengan kebenaran. Tabiat/taktik Mamon tidak jujur = curang, tidak punya rasa setia kawan. Untuk mencapai satu tujuan jangan punya gaya Mamon (kemunafikan) yang Paulus katakan dalam Efesus 6:11 - tipu muslihat, ada 21 atribut Mamon yang Paulus jelaskan dalam Roma 1:29-31.
Bagaimana jika ber-Tuankan Allah?
Yesaya 44:21, Mazmur 100:5, metoda/gaya Allah: Tuhan tidak pernah lupa pada kita, Ia mengasihi kita. Allah memilih kita dan Ia tidak pernah salah memilih kita karena Ia cinta pada kita dan Ia sudah bayar harga. Tuhan memilih kita untuk selama-lamanya bukan untuk satu masa periodik.
Jadi beda dengan Mamon, kalau kita ber-Tuhankan Allah, Ia mengasihi, setia dan kasihNya tetap selama-lamanya. Mazmur 146:7 adalah salah satu karakter Tuhan kita, kalau kita mau menjadikan Ia yang paling utama. Tuhan membebaskan orang-orang yang terbelenggu dan Ia sudah melakukannya. Tuhan bebaskan Yusuf dari penjara dan juga Petrus dari raja Yohanes Agripa I yang akan membunuhnya. Saat ini juga Tuhan akan membebaskan kita dari ketakutan apapun juga, tapi permasalahannya kepada siapa kita memperhambakan diri? Kepada Tuhan atau Mamon? Kalau kepada Mamon, Mamon akan membinasakan kita, tapi kalau kepada Tuhan, Ia setia dan Ia akan membebaskan kita.
Amin.

No comments: