Thursday, March 12, 2009

MEMOHON KEPADA TUHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 15 Februari 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1:5 - Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, —yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Dalam ayat ini Yakobus tidak hanya berbicara tentang hikmat (sebuah komponen yang berasal dari Allah), tapi Yakobus juga berbicara tentang memohon, meminta yaitu suatu sikap yang harus kita miliki kemudian dilakukan untuk memperoleh atau mendapatkannya. Waktu kita meminta Tuhan memberi tidak sebatas apa yang kita ucapkan, tapi Tuhan memberi apa yang kita butuhkan yang mungkin tidak sempat kita ucapkan; kalau Tuhan memberi, Ia memberi dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit.

Berbicara soal meminta, memohon yang menjadi sikap kita untuk memperoleh tidak bisa dipisahkan dengan yang memberi/si pemberi, kita memohon karena kita membutuhkan, kita punya Bapa yang mampu untuk memberi, Tuhan tahu isi hati kita dan Ia bekerja melebihi apa yang kita mohonkan.

Kenapa Alkitab mengajar kita untuk memohon?

Tragedi yang terjadi sehingga manusia meminta kepada Tuhan, Yehezkiel 28:11-17. Yehezkiel adalah nabi seusia dengan Daniel, sewaktu Daniel dalam pembuangan di Babel, ia minta agar Yeremia mengirimkan nabi ke Babel. Yeremia mengutus Yehezkiel dan waktu Yehezkiel tiba di Babel ia berdoa: “Bukankah kemuliaan Babel adalah kemuliaan dunia yang sebenarnya itu adalah kemuliaan Allah yang dinikmati umatNya?” Pasal 28, Yehezkiel coba menggambarkan tetang satu pribadi yaitu raja Tirus yang karena kesombongannya ia dicampakkan; ia menuliskan berdasarkan kemegahan dan kemuliaan yang Allah pernah berikan pada manusia ketika manusia belum jatuh ke dalam dosa. Mazmur 8:6 adalah gambaran manusia sebelum jatuh dalam dosa yang pada waktu itu tidak perlu meminta-minta karena manusia adalah pangeran yang hampir sama dengan Allah (just a little lower than God). Pencipta adalah Raja, Adam pangeran, sebagai anak Raja, milik Raja adalah milik pangeran, kekuasaan Raja adalah kekuasaan pangeran, kekayaan Raja adalah kekayaan pangeran.

Manusia adalah gambaran kesempurnaan ciptaan Allah; sembilan batu permata (Yehezkiel 28:13) menjadi jubahnya yang merupakan gambaran kelengkapan kemuliaan Allah menjadi jubah Adam dan Hawa, manusia yang sesungguhnya tidak perlu memohon karena semua yang manusia butuhkan semua Tuhan sudah siapkan. Tetapi kenapa tiba-tiba semua hilang dalam sekejap? Lukas 15, ketidaktaatan anak bungsu menyebabkan ia jatuh drastis. Kenapa kemegahan manusia dalam seketika hilang? Roma 5:19, Yehezkiel 28:17, oleh karena ketidaktaatan Adam, ia melawan, menolak firman Allah; seorang yang menolak firman Allah adalah seorang yang sombong, karena kesombongan inilah manusia kehilangan kemuliaan. Sombong = pemberontak di hadapan Allah, melawan firman Allah; Yakobus menulis dalam surat Yakobus 4:6 - ..."Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Ketika manusia sombong, semua kebesaran Allah dilucuti dari manusia dan manusia diusir dari taman Eden (Roma 3:23). Sejak inilah manusia telah kehilangan keharmonisan, ketenangan, kehilangan kehidupan yang berlimpah. Namun bukanlah Allah kalau apa yang hilang Tuhan tidak kembalikan.

Saat manusia telah kehilangan semua, manusia mulai punya jeritan (Kejadian 3:8,9). Ketika Tuhan berjalan-jalan di antara batu-batu yang bercahaya yang dahulu Adam pernah berjalan-jalan di sana karena Adam pangeran telah kehilangan semua, perhatian Allah masih ada tetapi manusia tidak bisa merespon karena sudah jatuh dalam dosa karena Adam sudah kehilangan komponen Allah, Adam tidak bisa menangkap karena kemuliaan Allah sudah hilang. Tuhan tetap datang ke sana dan berkata: “Adam di manakah engkau?”

Di lorong yang bagaimanapun kita berada dan sudah tenggelam, ke sanalah Tuhan datang dan memanggil dan berkata: “AnakKu, di manakah engkau berada?” Mintalah kembali kepada Tuhan agar kita bisa menangkap suara Tuhan, Yesus pernah berkata dalam Injil Yohanes siapa pun yang datang kepadaKu, Aku tidak akan menolak dia (Yohanes 6:37). Tuhan ingin kembalikan semarak Eden yang pernah manusia miliki, dan ketika Tuhan mau kembalikan kita akan menjadi anak-anak Raja punya kemuliaan sama seperti Raja kita yaitu Yesus Kristus.

Amin.

No comments: