Oleh Pdt. Frans Z. Assa
Yakobus 1:5 - Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, —yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Yakobus berbicara tentang hikmat adalah sebuah komponen yang berasal dari Allah, kemudian dirangkaikan dengan memohon, meminta yaitu suatu sikap yang harus kita miliki kemudian dilakukan untuk memperoleh atau mendapatkannya.
Hikmat tidak sama dengan bijak (= pandai dengan menggunakan alam pikiran), tidak sama dengan arif - bahasa Arab (= pandai, bijaksana), hikmat bukan pengetahuan (= segala sesuatu yang diketahui karena mempelajarinya). Hikmat (bahasa Arab) = hikmah yang artinya pengetahuan yang bukan berasal dari manusia tetapi kebijaksanaan dari Allah karena hikmah berasal dari Tuhan, miliknya Tuhan.
Kita memerlukan hikmat yang berasal dari Tuhan. Mengapa Alkitab mengajar supaya orang percaya harus meminta dan harus memiliki, memohon hikmat dari Allah?
II Tawarikh 1:1 - Salomo, anak Daud, menjadi kuat dalam kedudukannya sebagai raja; TUHAN, Allahnya, menyertai dia dan menjadikan kekuasaannya luar biasa besarnya.
Salah satu kekuasaan yang luar biasa besarnya dari sisi kekayaan, upeti yang Salomo terima dari bangsa-bangsa lain adalah 666 talenta emas = 23.000 kilogram emas (I Raja-raja 10:14), perabot makan semuanya dari emas (ayat 21). Kenapa kekuasaan (kekayaan, kemegahan, kejayaan) Salomo luar biasa besarnya? II Tawarikh 1:6. Salah satu kuncinya adalah sebelum ia melaksanakan tugas/kegiatannya pertama-tama ia mempersembahkan korban, ia sendiri yang datang kepada Tuhan. Banyak orang Kristen mengharap kemuliaan Tuhan (kelimpahan Allah secara rohani dan materi) tapi mereka tidak langsung datang ke hadapan Tuhan. Salomo mempersembahkan 1000 ekor korban bakaran karena begitu besar cintanya kepada Tuhan seperti Daud ayahnya dan ia menambahkan persembahan kepada Tuhan (I Tawarikh 29:3,4).
II Tawarikh 1:7, Allah sangat meresponi kalau kita sendiri datang kepada Tuhan dan Salomo merasa sekarang ia sangat membutuhkan hikmat (II Tawarikh 1:10-12), karena Salomo minta hikmat maka Tuhan menambahkan kekayaan, harta benda dan kemuliaan. Betapa pentingnya hikmat itu dalam kehidupan kita, ketika kita pertama-tama rindu pada hikmat karena tidak meminta yang lain-lain maka Tuhan akan menambahkan kepada kita.
Allah kita adalah Allah Yang Maha Tahu, sebagian dari kemahatahuanNya juga dialihkan pada manusia; sebagian sifat kedaulatan Allah dialihkan kepada manusia. Kita diminta, mintalah hikmat agar ketika kita memiliki pengetahuan dari Allah kita bisa mengerti dan membaca selebar, setinggi, seluas Allah percayakan untuk kita miliki dan dapat menggunakannya, semua itu berasal dari Dia (Roma 11:36).
Kita bisa punya daya cipta karena kemahakuasaan Allah itu diimpartasikan kepada kita, hanya satu yang Tuhan tidak berikan kepada manusia yaitu kemahahadiranNya. Karena Iblis tahu kemahakuasaan, kemahatahuan Allah sebagian diberi kepada manusia, kemahahadiran itu kemudian oleh Iblis diambil dan ia coba berikan pada manusia, ia cemari sehingga manusia ingin menjadi mahatahu, mahahadir.
Setelah hikmat melakukan segala sesuatu dalam diri kita, hikmat itu akan masih tetap terasa dan berperan dalam hidup kita. Pengkhotbah 7:12. Uang itu bisa melindungi sekalipun terbatas tapi hanya hikmat yang bisa memelihara, hikmat tahu apa yang kita butuhkan karena hikmat merawat pemilik-pemiliknya, sehingga ketika Salomo meminta hikmat, selain dari itu Tuhan menambahkan kepadanya. Hikmat akan membela orang-orang yang memilikinya.
Amin.
No comments:
Post a Comment