Thursday, March 12, 2009

MENGEMBANGKAN SIKAP IMAN YANG POSITIF

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 15 Februari 2009
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Yakobus 1:6 - Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Untuk memohon dengan tidak bimbang kita harus mengembangkan sikap iman yang positif karena kita bisa memilih untuk setuju atau tidak setuju dengan firman Allah; bila kita mau mengembangkan sikap iman yang positif, kita setuju, percaya bahwa Tuhan bisa melakukan melebihi apa yang kita doakan atau pikirkan (Efesus 3:20). Seorang yang bimbang akan mengalami kerugian besar, seperti gelombang diombang-ambingkan oleh angin dan meminjam persoalan besok yang sebenarnya belum ada tapi dia ambil. Dalam menghadapi persoalan kembangkan sikap iman yang positif, setujui apa yang firman Allah katakan, jangan sentuh persoalan hari besok, kita dipercaya untuk sentuh persoalan hari ini karena Tuhan sudah ada di sana menunggui kita. Dan kalau kita mau meraih apa yang Tuhan sudah siapkan, kita harus membayar harga dengan mengembangkan sikap iman yang positif; jika kita mengembangkan sikap iman yang positif kita dekat dengan kemenangan.
Tentang sikap meminta/memohon Yesus tegaskan dalam Yohanes 15:7 - Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Kita pasti akan menerima kalau yang tinggal dalam hidup kita, Yesus dan perkataanNya/firman bukan mamon-mamon. Jangan bermimpi menerima kalau yang ada dalam hidup kita mamon-mamon atau kekuatiran.
Bagaimana caranya dan apa yang dimaksud dengan kita harus mengembangkan sikap iman yang positif?
Kisah Para Rasul 1:4, Yesus menegaskan kepada murid-muridNya dan orang yang percaya sebelum Ia naik ke surga agar mereka menantikan janji Bapa. Menantikan berbeda dengan berharap, menanti lebih kuat dari berharap karena di dalam menanti ada keyakinan yang pasti akan menerima. Sebagai orang percaya kita harus memahami Allah mempunyai waktu.
Lukas 1:9-13, sebuah tragedi yang terjadi karena tidak mengembangkan sikap iman yang positif. Zakaria, seorang pelayan Tuhan menjadi bisu karena ia tidak tanggap dan tidak bisa menangkap isyarat dari Tuhan. Jangan bimbang kalau kita memohon, mintalah Yesus dan firman Allah tinggal dalam hidup kita, jangan ijinkan si pemberi bimbang/Iblis tinggal dalam hidup kita agar kita memiliki ‘sinyal’ yang dapat menangkap isyarat dari Tuhan ketika Tuhan berkata-kata pada kita di kesibukan apapun.
Kemenangan-kemenangan yang dihasilkan oleh sikap iman yang positif:
1. Yakobus 5:7.
Sikap iman yang positif dikembangkan seorang petani, banyak burung dan hama yang mengganggu tapi dia menanti, dia pasti menuai karena dia sudah menabur dan Tuhan berjanji akan menumbuhkan, tugasnya menyiangi, memberi pupuk dan menyiram. Dia tahu persis kapan panen.
2. Mazmur 105:16-19.
Yusuf tidak hilang harap terhadap janji Bapa, walaupun harus melewati aniaya dan penderitaan, Yusuf tetap menanti, dia mengembangkan sikap iman yang positif, dia tetap pegang janji Allah dan terus menanti karena ia tahu orang yang menanti akan mempunyai kepastian untuk memperoleh kemenangan. Setelah melewati aniaya dan penderitaan ia ditahbiskan menjadi raja muda di Mesir.
3. Yesaya 40:31.
Kalau kita menanti-nantikan Tuhan, menghadapi kesesakan, melewati badai ada satu keyakinan pasti, kemenangan yang akan kita terima.
Masa lalu kita ada di tangan Tuhan, hidup kita hari ini dalam genggaman tangan Tuhan dan hari besok kita, kita ada di pangkuan Tuhan, lalu kenapa kita harus kuatir?
Amin.

No comments: