Sunday, August 31, 2008

TUHAN TIDAK LALAI MENEPATI JANJI-NYA

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 3 Agustus 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa
II Petrus 3 : 9 - Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan punya impian agar tidak seorangpun yang binasa, Ia akan bekerja menurut waktuNya. Manusia seringkali beranggapan waktu penantian terlalu lama karena waktu Tuhan tidak sama dengan waktu manusia. Bila Tuhan memberi kesempatan kepada manusia, kesempatan ini adalah saat yang tepat untuk memperbaiki arah. Selama ini mungkin kita bertumbuh tapi tidak mengeluarkan buah, setiap kita pasti memiliki satu talenta dasar yang diberikan Tuhan. Bila kita gunakan talenta itu pasti akan bertumbuh dan bertambah. Ayat 9 mulai membicarakan tentang kedatangan Tuhan.
II Petrus 3 : 18, harapan Tuhan kepada kita yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah agar setiap generasi —anak-anak, akil baliq, dewasa—menurut periodenya bertumbuh. Bertumbuh bukan hanya usia/jasmani saja tapi juga rohani.
Lukas 17 : 26 - 29, beberapa kisah dalam Per-janjian Lama yang akan digenapi yang akan terjadi di akhir zaman:
Ada persamaan kesibukan di zaman Nuh dan zaman Lot, mereka makan dan minum, kawin dan dikawinkan, namun di zaman Lot ada perkembangan membeli dan menjual, menanam dan membangun.
- Pada zaman Nuh mereka sibuk makan dan minum, di akhir zaman kita boleh sibuk dengan profesi kita tapi apakah kita sibuk makan-minum kebenaran firman Allah ? Tuhan selalu bekerja di dua sisi, Tuhan menghargai ciptaanNya tiap waktu Ia berusaha, permasalahannya apakah kita juga sudah mengerjakan bagian kita ? Ada fasilitas/ruangan Yesaya 5 :2-3, Lapangkanlah (= luaskanlah—TL) tempat kemahmu... jangan pesimis, kita harus bergerak dengan cepat. Buang kirbat yang lama (kirbat lama selalu berkata tidak bisa) ambil kirbat yang baru. Kita bisa karena kirbat baru mengatakan kita lebih dari pemenang (Roma 8 : 37), Tuhan memandang kita sebagai pemenang.
- Kawin dan dikawinkan = membangun komunitas. Ada satu cita-cita untuk membangun komunitas, di akhir zaman apakah kita suka merobohkan atau membangun satu dengan yang lainnya? Bangkit dan jadilah anak Tuhan yang membangun satu komunitas ilahi. Efesus 4 : 2 - 6, inilah format yang ada dalam pikiran Allah satu tubuh memang anggotanya banyak tapi saling membantu, memelihara kesatuan Roh. Sudah waktunya membangun satu komunitas ilahi saling mengasihi satu dengan yang lain.
- Pada zaman Lot mulai berkembang membeli dan menjual. Wahyu 3 : 18, membeli emas murni = iman, ketahanan, ketekunan, kesetiaan. Emas murni tidak akan muncul kalau tidak bertahan di dalam tungku yang akan membuktikan mana sanga dan mana emas. Kita harus mempunyai hidup yang tekun, tahan. Menjual = melepaskan hak-hak kita. Efesus 4 : 29 - 32, 17, Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kalau kita masih diberi tahun-tahun kepada kita ada yang masih perlu diperbaiki. Kalau kita mau bertumbuh buang kebiasaan-kebiasaan mengeluarkan kata-kata kotor, menyimpan kesalahan dan lain-lain.
- Menanam dan membangun. Menanam = mulai tebar, I Korintus 3 : 6 - 7, Tuhan pasti memberi pertumbuhan tapi apa yang Tuhan tumbuhkan kalau kita tidak menanam —kasih, pengetahuan, pengampunan, harta, waktu— lepaskan semua supaya ada pertumbuhan. Pengkhotbah 11 : 1, Yusuf 22 tahun yang lalu bagaikan roti dibuang ke sungai tapi siapa pernah menduga 22 tahun kemudian ia menjadi raja muda. Membangun = kita harus punya jiwa untuk membangun. Yehezkiel 22 : 30, Yesus akan segera datang namun Ia tidak lalai menepati janjiNya, ketika Tuhan masih beri tahun-tahun untuk kita, Ia ingin temukan jemaat yang membangun dan mem- pertahankan negeri, mereka mau berdiri di celah-celah di antara mereka untuk mempersatukan.
Apa yang Tuhan harapkan ketika Dia masih memberi waktu kepada gereja, memberi hari kepada kita ? Kembali ke II Petrus 3 : 9, Tuhan menghendaki supaya kita bertumbuh dan berbuah. Lukas 13 : 6 - 9, penunggu kebun anggur = Roh Kudus, tahun = periodik masa berlaku awal sampai akhir, manusia punya 3 masa (kanak-kanak, akil baliq, dewasa). Ini yang Petrus katakan Allah tidak lalai menepati janjiNya, kalau Tuhan masih beri waktu kita adakan evaluasi ke dalam apakah kita sudah berubah, bertumbuh dan berbuah atau belum, jangan tunggu kapak menebang.
Tuhan punya sikap kalau kita mau bertumbuh dan berbuah; Kidung Agung 2 : 15, rubah-rubah (luka batin, kekecewaan, kebimbangan, sakit, kemelaratan) semua akan diambil Tuhan, Tuhan akan bebaskan setiap kita.

Amin

No comments: