Sunday, August 31, 2008

SATU HARI ALLAH SAMA DENGAN SERIBU TAHUN MANUSIA

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 27 Juli 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

Petrus menulis surat II Petrus 3 yang membahas tentang gereja (kegiatan dan organisasi itu sendiri), pertumbuhan baik secara kuantitas (fisikal) maupun kualitas (mutu), pencemaran-pencemaran (munculnya orang Kristen yang rusak oleh virus, penyakit rohani sehingga menyimpang), kita menantikan kedatangan Tuhan (tanda-tanda zaman menunjukkan Yesus segera datang kali yang kedua).
II Petrus 3 : 8 - Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Ayat ini sepertinya disisipkan, tidak ada hubungan dengan bahasan sebelum dan sesudahnya. Jadi ada satu proses yang begitu tajam, sibuk baik hidup kita sekarang terutama menyongsong Yesus akan datang kali yang kedua, banyak pergerakan tetapi jangan sampai kita kemudian lupa bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun dan seribu tahun sama dengan satu hari. Roh Allah mendorong Petrus untuk mengutip perkataan pemazmur satu harinya Allah sama dengan seribu tahunnya manusia.
Seandainya 1 hari = 24 jam, berarti 41,6 tahun manusia hanya 1 jamnya Allah. Roh Allah memakai Petrus untuk memberitahu kepada umat Tuhan dalam rentang waktu perjalanan hidup 41,6 tahun hidup mereka itu bagi Allah hanya 1 jam. Dari sini kita bisa memahami betapa Tuhan cermat, Dia tidak pernah merasa terlalu sibuk untuk mendengar, memperhatikan baik erangan maupun pertumbuhan iman seseorang. Supaya orang percaya mengerti betapa pasti setiap janji yang Tuhan ucapkan itu akan digenapi tepat pada saat kairos/waktunya Tuhan. Ketika Tuhan berkairos Ia ingin setiap kita menikmati jamahanNya.
Kenapa sampai Tuhan harus beri waktu khusus untuk mengingatkan melalui Petrus satu hari bagi Allah sama dengan seribu tahun manusia dan tentang hal ini manusia tidak boleh abaikan?
Karena Tuhan ingin kita memahami Allah sanggup melakukan segala sesuatu tepat menurut waktunya Tuhan bukan menurut waktunya kita. Ayub 42 : 2 - Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal. Tuhan kita adalah Tuhan yang punya cita-cita/logos (= firman, impian), rencana untuk setiap kita. Ketika Ia mempunyai logos Ia mempunyai alur cerita tentang kita dan Ia sanggup mewujudkan/melaksanakan menurut waktunya Tuhan dan kita harus mengimani.
Yeremia 29 : 11 - ...yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Ini alur cerita yang ada dipikiran Tuhan, banyak yang boleh terjadi dalam hidup kita tapi alur rencana Tuhan akan terus berjalan dan tidak dapat dibongkar oleh siapapun juga. Hubungkan dengan Yesaya 14 : 24 - ...”Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana... Pada waktu bumi yang diciptakan Allah (Kejadian 1:1) rusak karena Lucifer dicampakkan ke bumi maka Tuhan kemudian merestorasi lagi yang disebut sebagai penciptaan Tuhan menciptakan langit dan bumi. Ketika sebagai Perancang Agung, Dia merancang langit, bumi dan segala isinya, Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Kita tidak usah kuatir, bagi Allah tidak ada perkara yang mustahil, ketika Ia rancang itu pasti akan terjadi, ketika Ia pikir itu akan terlaksana.
Ayub 23:13, Yesaya 60:22, perjalanan kita menuju kedatangan Tuhan, Iblis memasukkan racun, virus supaya adonan hidup kita bantut sehingga kita merasa paling kecil (disia-siakan) dan merasa lemah (tidak berarti sama sekali) tapi Tuhan sanggup menolong kita, dalam ruang waktu yang nampaknya pendek Ia bisa mengamati satu per satu. Tuhan beri perhatian khusus untuk merawat langit dan bumi dan itu bukan untuk kepentingan Tuhan sendiri tapi untuk kepentingan manusia supaya kita hidup.
Yohanes 9 : 4, selama masih siang, satu hari bagi Allah sama dengan seribu tahun manusia, berarti begitu banyak kesempatan Tuhan beri supaya kita sadar, bisa timbang-menimbang berapa yang kita sisihkan (siapkan khusus) untuk Tuhan. Kita seringkali menuntut agar Tuhan melindungi, memberkati tapi berapa bagian waktu, dana, kekuatan, harta yang mau kita lepaskan, yang kita sisihkan untuk Tuhan karena selama ini Tuhan sibuk untuk kita ?

Amin

No comments: