Monday, March 31, 2008

BERJALAN DALAM KEHENDAK TUHAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 17 Februari 2008
Oleh Pdt. Frans.Z.Assa.
II Petrus 2 : 7 - 8 - tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, — sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa —Ketika kita mau mengenal kehendak Tuhan berarti kita bersedia berada di jalan yang Tuhan siapkan yang kadang satu ketika kita mengalami pengalaman gua singa atau melalui sungai yang bergemuruh. Dalam pimpinan Roh Kudus, Petrus menjelaskan secara detail tentang penderitaan yang dialami orang-orang benar. Kenapa sampai Tuhan sediakan penderitaan di zamannya, orang benar menderita (= tertekan, tersiksa, dijepit) terus-menerus setiap hari?Berbicara tentang soal penderitaan orang benar salah satunya Ayub, Alkitab memberikan kesaksian dalam Ayub 1 : 1. Kurang apa pada Ayub? Ia adalah seorang yang luar biasa, saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan, namun tersiksa dari hari ke hari. Lot dan Nuh juga disebut orang benar dan tak bercela (perfect = paling lengkap/sempurna) di antara orang-orang segenerasinya. Nuh punya catatan dalam Kejadian 6 : 9, Ia selalu berjalan/ bergandengan dengan Tuhan setiap hari tapi kenapa dia harus menderita melihat ulah orang lain dan dan tersiksa jiwanya?Kalau tersiksa apa yang akan kita perbuat? Datang di kaki Tuhan, doakan dan jangan mengutuk. Jangan hanya terpancang pada penderitaan, saat kita bisa kalahkan keadaan daging kita, Tuhan beri tunas yang baru, karena tujuannya ketika berhadapan dengan orang yang menderita kita bisa menguatkan, membangun, dan menjadi berkat buat orang itu, masa depan kita sudah dikemas oleh Tuhan dan tidak seorang pun yang bisa membongkar paket yang Tuhan sudah anyam buat kita. Petrus sudah berbicara dalam I Petrus 4 : 12 - 14, jika mengalami sesuatu yang menyakitkan jangan biarkan pengalaman itu menguasai hati dan pikiran kita, jangan selalu diingat-ingat. Kalau membiarkan kepahitan mengendap, Tuhan tidak akan beri tunas yang baru, tapi itu sangat tergantung sikap kita mau mengeraskan hati atau mau melupakannya. Kalau pada waktu disakiti kita sedih dan kecewa itu wajar, tapi tinggalkan semua segera berjalan bersama Tuhan dan di lembah kekelaman sekalipun Tuhan genggam tangan kita.Ada apa di dalam sebuah penderitaan?Hubungkan dengan I Tawarikh 26 : 25 - 27. Satu di antara nama-nama orang Lewi yaitu Selomit, seorang yang sangat dipercaya sehingga ia ditunjuk mengawasi perbendaharaan barang-barang kudus. Latar belakang Selomit ditunjuk Daud untuk membangun gudang tempat menyimpan barang-barang yang mahal yang terus bertambah, kekayaan itu digunakan untuk membangun, memperbaiki rumah Allah. Daud juga membangun menara Daud untuk tempat penyimpanan senjata dan barang-barang jarahan (Kidung Agung 4 : 4). Biaya untuk perawatan datangnya dari pergumulan agar bangunan tetap berdiri dengan kokoh. Seluruh jemaat Tuhan adalah bangunan rumah Allah. Sering kali bangunan bait Allah goncang karena ada di antara mereka yang harus diperbaiki dan perbaikannya dari harta benda yang diperoleh dari penderitaan karena bertempur.Sebagai ilustrasi alam, batubara harus digali kemudian dibakar supaya bisa menggerakkan turbin, roda kereta api, kapal api. Batubara muncul melalui proses yang panjang, tumbuh-tumbuhan mati lalu terjadi pembusukan, melalui proses geologi menjadi tanah gambut yang mempunyai kadar asam tinggi, mudah terbakar. Proses pembakaran dan tekanan dari atas akan membentuk menjadi batubara.Kenapa hidup kita seperti dibakar penderitaan dan tekanan? Tuhan ingin supaya dari hidup kita keluar energi untuk menghibur sesama anak Tuhan. Bangunan bait Allah perlu ditegakkan dan yang harus menegakkan adalah jemaat itu sendiri yang telah mengalami penderitaan supaya bisa menghibur, menguatkan. Mazmur 132 : 1 - 5. Saat Daud menderita dikejar-kejar, Daud telah mengambil pilihan dan keputusan tidak akan membiarkan matanya tertidur sampai ia melihat rumah Tuhan dibangun sempurna. Maksud kita menderita supaya kita bisa menguatkan orang lain dan saat kemuliaan Tuhan dinyatakan kita bisa bersukacita. Ketika kita menderita mungkin ada banyak penyebab, mungkin Tuhan gunakan orang lain menjadi gigi yang menggiling hidup kita. Tuhan ingin membentuk kita dari gandum menjadi roti yang siap dibawa ke perjamuan Tuhan.
Amin

No comments: