Thursday, January 08, 2009

MERAWAT KEMAH TUHAN (Bagian VI)

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 Desember 2008

Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 1:1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Surat Yakobus ini ditujukan kepada dua belas suku Israel di perantauan yang merupakan gambaran gereja di akhir zaman. Kepada kedua belas suku ini dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing tiga suku mereka harus mengelilingi kemah Tuhan dengan formasi masing-masing sepanjang perjalanan selama 40 tahun menuju Kanaan tidak boleh berubah kecuali ketika melewati sungai Yordan panji-panji mereka gulung dan suku Lewi yang membawa tabut perjanjian berada di depan.

Pada waktu dalam perjalanan kita dituntut untuk menjaga, merawat rumah Tuhan, dalam rangka kita diatur untuk melindungi, merawat rumah rumah Tuhan, Paulus katakan dalam surat Roma 12:11 – Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Semangat kita bisa terkondisi, bisa lemah (Galatia 6:9). Yesus memberikan peneguhan dalam Matius 10:42 – Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya. Tuhan tidak pernah meremehkan hal sekecil apapun yang kita lakukan untuk Tuhan. Roh sudah berbicara melalui hati, jiwa akan menimbangnya dan jiwa seringkali menggagalkannya. Tuhan tidak pernah meremehkan hal sekecil apapun (doa, perbuatan yang benar, perbuatan yang baik) yang kita lakukan untuk Tuhan, Ia mencatat dalam buku peringatan yang akan Tuhan buka pada waktunya (Maleakhi 3:16).

Peraturan Tuhan bagi orang percaya yang mau merawat rumah Tuhan:

1. untuk pembangunan dan maintenance (perawatan, pembiayaan-pembiayaan pekerja).

Keluaran 35:4-5, 20-29, untuk pembangunan dan mengumpulkan biaya-biaya perawatan, kedua belas suku Israel ketika mereka digerakkan Tuhan, semua yang terdorong hatinya membawa persembahan; sama halnya dengan kita yang dalam perjalanan untuk berjumpa dengan Yesus, mereka digerakkan hatinya, Rohlah yang menggerakkan hati. Roma 9:18, sepertinya Tuhan tidak adil, Tuhan menaruh belas kasihan karena Roh Allah mendorong untuk lakukan, jiwa menimbang cocok atau tidak cocok dia lakukan; kalau Roh Allah sudah menggerakkan tapi jiwa menggagalkan/jiwa melawan maka Tuhan akan mengeraskan hatinya. Jangan padamkan roh! Jiwa seringkali menghambat tapi janganlah semangat kita terkondisi.

Kembali ke Keluaran 35, pada waktu mereka digerakkan oleh Roh Allah mereka mempersembahkan untuk membangun dan untuk biaya-biaya perawatan, semua orang yang tergerak hati dan jiwanya memper-sembahkan.

2. untuk pelayanan dalam rumah Tuhan.

Untuk pelayanan di dalam rumah Tuhan, ditunjuklah suku Lewi, pada waktu pembagian warisan dia tidak mendapatkan, diganti oleh suku Efraim. Suku Lewi berbicara tentang para hamba-hamba Allah dan aktivis yang telah mengambil keputusan untuk melayani Tuhan. Mereka disebut keluarga imamat. Bilangan 2:1-2, mereka harus berkemah sesuai dengan formasi yang telah diatur, karakter masing-masing menjadi pelajaran bagi kita di akhir zaman.

Efraim walaupun dia anak kedua dari Yusuf, tapi dalam susunan formasi Efraim dikatakan sebagai nomor pertama bukan Manasye, bukan hanya soal pada waktu Yakub memberkati tapi karena Yesaya 55:8-9 Sebab rancanganKu bukanlah rancangan-mu, dan jalanmu bukanlah jalanKu...

Tuhan agung tapi Ia penuh belas kasihan karena Dia dahsyat, Roma 11:33; Roma 9:19-21. Dengan peristiwa-peristiwa alam dalam satu saat, apakah Tuhan tidak berkuasa dan tidak punya hak atas ciptaan-Nya? Tuhan bisa berkhotbah melalui peristiwa-peristiwa alam karena kita tidak bisa selidiki, siapa yang bisa menentang? Daud berkata dalam Mazmur 143:10 – Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku!... Banyak peristiwa yang Daud alami tidak masuk akal tapi ia berkata Tuhan ajar aku untuk menyukai kehendakMu, karena melakukan kehendak Tuhan itu menjadikan kita menjadi orang-orang yang paling berbahagia.

Amin.

No comments: