Tuesday, September 23, 2008

LANGIT YANG BARU DAN BUMI YANG BARU

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 14 September 2008
Oleh : Pdt.. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 13 - Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Kita menantikan langit dan bumi yang baru di mana kebenaran tinggal di sana. Dalam ayat 12 gereja/orang percaya suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju mereka akan terbagi dua kelompok yaitu :
1. Kelompok yang berkualitas emas, perak dan batu permata yang tidak mudah terbakar dan tenang ketika api ujian datang.
2. Kelompok yang berkualitas rumput, kayu dan jerami, yang mudah hanyut, mudah terprovokasi.
Kenapa Tuhan bawa kita pada satu masa pengalaman api ? Karena pengalaman itu menghentar kita ke satu pintu gerbang langit yang baru dan bumi yang baru. Jangan berpikir kita akan sampai di sana tanpa api, karena kita punya pengharapan yang tidak mengecewakan, tanpa melewati api kita akan menjadi bantut.
Alkitab memberikan informasi tentang langit yang baru dan bumi yang baru dalam Wahyu 21 : 1. Alkitab menegaskan langit yang pertama dan bumi yang pertama yang kita kenal sekarang ini akan lenyap, karena menelan jutaan manusia melalui musibah-musibah, menyebabkan banyak orang menangis.
Wahyu 21 : 4 - Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Inilah pengharapan kita, kita sedang menuju ke pintu gerbang langit yang baru dan bumi yang baru dan kita harus melalui api yang membakar, biarkan api membakar karena Tuhan berjanji melewati api sekalipun Ia tetap beserta kita. Janji Tuhan api tidak akan menghanguskan kita kalau kita bukan 'jerami', kalau kita 'emas' maka kerohanian kita akan meningkat. Suasana bumi yang baru tidak ada air mata (kehilangan seseorang, dikhianati, dikucilkan, dikecewakan, disakiti), tidak ada maut (kematian, penyakit, kecelakaan, pembunuhan), tidak ada perkabungan (ditinggalkan, merasa kehilangan), tidak ada dukacita atau ratap tangis, kita akan dipenuhi kemuliaan Tuhan.
Yesaya gambarkan tentang bumi yang baru dalam Yesaya 11:9, di bumi yang baru tidak akan ada yang berbuat jahat, tidak ada lagi orang yang suka menyerang, merusak, menghancurkan. Kalau masih ada serangan di bumi yang sekarang, itu adalah api yang Tuhan luaskan untuk temukan emas tapi di bumi yang baru penuh dengan kemuliaan Tuhan (...shall be full of the knowledge of the LORD...) = YADAH (= transparan bahasa Ibrani). Kita akan melihat Tuhan dan tidak ada yang menghalangi.
Kita sedang menuju ke bumi yang baru, firman Allah berperan menata perangai kita. Yesaya 11 : 6, berbicara soal temperamen, kita mem- punyai temperamen, perangai, tabiat yang berbeda-beda. Macan tutul yang suka memburu akan bisa berbaring dengan kambing, Tuhan tidak akan mengubah kodrat alamnya (identitas tetap sama) tapi di sinilah firman Allah berperan, api Tuhan kirim untuk membentuk, mereka akan saling mengisi kekurangan dengan kelebihan yang lain. Adalah rugi sendiri kalau kita tidak mau diolah firman Allah, seburuk apapun tabiat kita bisa diubah, tergantung apakah kita mau diubah atau tidak. Yesaya 11 : 7, lembu yang lembut dan beruang bisa duduk bersama, ini bukan khayalan tapi Allah kerjakan sejak sekarang di dalam gereja. Yesaya 11 : 8, bayi bisa merangkak di depan mulut lubang ular (karakter ular berbelit-belit), firman Allah akan menata sehingga kita tidak merasa lebih dari yang lain.
Semua ini akan kita alami mulai sekarang, harus diproses mulai sekarang ini. Kalau ini tekad/kerinduan kita, mungkin kita seringkali terjerembab punya sifat seperti singa, tapi kalau kita terus berjalan di ribuan kegagalan (itu hikmah yang akan mengangkat kita berhasil) Tuhan punya janji dalam Yehezkiel 43 : 7 - ...inilah tempat takhtaKu dan inilah tempat tapak kakiKu; di sinilah Aku akan diam... Ketika Tuhan kembali ke bait suci karena mereka mau berubah/disentuh firman Allah, mau meresponi firman Allah, Tuhan datang kepada orang ini dan Ia berkata tempat ini menjadi tempat kediamanKu. Tapak kaki bicara tentang mujizat. Banyak orang berdukacita karena goncangan yang terjadi sekarang ini, kalau Tuhan mau letakkan tempat kediamanNya dalam penghidupan kita, Roh Kudus akan membuka penglihatan iman kita, Tuhan akan adakan mujizat, tempat tandus akan berubah menjadi mata air.

Amin

No comments: