Wednesday, July 23, 2008

BENTUK EJEKAN DARI PENGEJEK YANG AKAN MUNCUL

Ringkasan Khotbah Kebaktian Minggu Pagi, 29 Juni 2008
Oleh : Pdt. Frans Z. Assa

II Petrus 3 : 4 - Kata mereka: ”Di manakah janji tentang kedatanganNya itu ? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.”
Bentuk ejekan dari pengejek-pengejek ini mereka mengangkat bukan hanya soal firman Allah tapi juga mengangkat fakta alam dan sejarah. Karena itu Paulus memberi nasihat dalam surat Efesus 6 : 10-11 -- Akhirnya, hendak- lah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; Kuat = tabah, tekun; seorang pekerja akan berhasil kalau ia tabah, boleh saja ia gagal tapi ia harus tetap menekuni pekerjaannya. Kegagalan bukan berarti masa depan hilang sama sekali, kegagalan adalah berkat yang tertunda dan ditunda untuk menyiapkan kita apakah kita siap atau tidak untuk menerimanya. Tekun dan tetap di dalam Tuhan, jangan coba di luar Tuhan, imani dan pegang firman Allah supaya kita dapat bertahan melawan semua tipu licik Iblis yang datang yang kadang-kadang halus, mengangkat fakta, berpikir bahwa itu logis karena sifatnya pengulangan tapi pukulan akhirnya mematikan.
Salomo katakan dalam Pengkhotbah 1 : 8 - 9, mata tidak pernah kenyang untuk melihat dan telinga tidak pernah puas untuk mendengar, namun segala sesuatu menjemukan. Jadi ini perputaran, ingat Iblis begitu licik. Ia gunakan gerak/fakta yang terjadi sejak zaman purba sampai sekarang ini, ia putar-putar dan manusia mengambil kesimpulan apa yang pernah ada akan ada lagi. Ketika manusia mengambil kesimpulan ini muncullah sikap mengejek.
Itu sebabnya Lot pernah memberikan nasihat kepada calon menantunya (Kejadian 19 : 14), ia memberitakan kabar dari Tuhan bahwa Tuhan akan segera menghukum kota Sodom dan Gomora tapi mereka menganggap itu hanya lelucon rohani (...tetapi ia dipandang sebagai orang yang bergurau TBS). Di zaman itu Sodom dan Gomora merupakan titik pusat dari budaya maju tapi seiring dengan pembangunan dan perkembangannya akhlak mereka pun merosot.
Di akhir zaman akan muncul pengejek-pengejek yang sama yang pernah terjadi seperti di zaman Yeremia. Mendekati bangsa ini akan ditawan ke Babel, Yeremia dipaksa oleh Tuhan untuk memberitahu bahwa mereka harus bertobat karena akan ditimpa malapetaka yang besar, dengan resiko yang besar Yeremia tidak jemu memberitahu bahkan beberapa kali ia ditangkap, ditahan dan dikurung. Mereka tidak bertobat malahan mereka meletakkan berhala-berhala di Bait Allah, mereka membawa berhala Baal, Molokh dan melakukan penyembahan kepada ratu langit, sekeliling kota Yerusalem dibangun mezbah untuk berhala, bahkan menurut kepercayaan kepada Baal untuk menerima perlindungan dari Tuhan, anak harus dikorbankan seiring dengan itu harus ada percabulan dan ironisnya pelayanan tetap dilakukan. Akhlak, moral merosot begitu tajam. Yeremia 25 : 8 - 11, dalam keadaan semacam ini Tuhan memaksa Yeremia harus menyampaikan dengan tegas bahwa bangsa ini harus bertobat, membuang berhala dan jangan bercabang hati, tapi bangsa ini masih tetap saja mengejek firman Allah dengan pola, sikap mereka dan tetap bercabang hati. Selama 23 tahun Yeremia memberitahukan ini, tetapi di tahun-tahun itu penguasa Babel justru berlaku baik kepada Yerusalem dan pimpinan di sebelah Timur memberi kesejahteraan di Kanaan sehingga mereka berkata tidak mungkin akan terjadi malapetaka, mereka dikuasai oleh roh pengejek.
Yeremia 5 : 11, inilah respon dari orang-orang Israel maupun suku Yehuda, mereka tidak bertobat tapi malah berkeras hati, makin punya pola mengejek, berlaku tidak taat dan tidak setia. Yeremia 5 : 12, semua peristiwa yang terjadi (kelaparan, perang) mereka anggap biasa, mereka menolak dan memungkiri firman Allah, peristiwa misteri yang Tuhan lakukan mereka anggap itu terjadi karena hukum alam. Sama seperti sekarang kalau firman Allah diberitakan, mereka malah menolak dan mengejek, mereka berkata semua itu biasa dan yang sudah terjadi akan terjadi lagi, akan berulang.
Roh pengejek akan bekerja luar biasa di akhir zaman tapi Matius 24 : 35 berkata firman Allah pasti akan digenapi, semua yang disampaikan Tuhan melalui alat-alatnya pasti akan terjadi. Ketika bencana terdahsyat terjadi, bintang berguguran, pulau meledak dan berpindah sehingga peta bumi lenyap, Yohanes memberi kepastian bagi orang percaya dalam Wahyu 6 : 6 - ...Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu. Untuk menggenapi firman Allah tidaklah sulit bagi Tuhan, namun pada saat semua itu terjadi Ia akan memelihara orang percaya. Bencana akan makin menghebat tapi mereka yang menjadi minyak (menjadi pelita, saksi, melayani Tuhan, memegang firman dan melakukannya) dan anggur (anggur akan diproses menjadi air anggur yang siap disantap; bersedia diproses dalam kepatuhan dan tetap taat pada firman Allah) mereka akan dipelihara oleh Tuhan.
Amin

No comments: