Thursday, October 11, 2007

MILIKI PANDANGAN ALLAH

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 7 Oktober 2007
Oleh Pdt.Frans.Z.Assa
II Petrus 1 : 9 - Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.Satu peringatan yang paling berbahaya kalau sampai seseorang lupa bahwa Yesus sudah tebus dosa-dosanya. Ditebus = hidup kita sudah berada di hati Tuhan, di tapak tangan Tuhan, kitab Yesaya mengatakan hidup kita terukir di tangan Tuhan. Ada bahaya besar pada waktu semua itu (tujuh warna iman ayat 5 - 7) tidak bertambah-tambah/tidak diaktifkan (ayat 8), ia akan menjadi buta dan picik. Terjemahan bahasa asing ia akan memiliki pandangan yang pendek bukan hanya rabun, orang yang berpandangan pendek berpikiran pendek. Kalau kita punya pandangan pendek, sebetulnya ada kesembuhan, peluang untuk berhasil tapi tidak terlihat. Ketika kita memiliki pandangan jauh, kita memang bisa melihat di sana ada jurang, binatang buas, jurang tapi kita bisa melihat celah-celah/kesempatan untuk kita lolos/keluar. Kita harus punya pandangan jauh yang Alkitab gambarkan pandangan seperti burung rajawali, ini dibuktikan dalam kitab Ulangan, Musa yang berumur 120 tahun harus naik ke Gunung Nebo, di atas bukit itu sejauh ia memandang ia bisa melihat semua. Gunung Karmel, Sungai Yordan, Kota Samaria, Yerusalem, Tuhan perlihatkan kepadanya. Kalau ketujuh warna iman itu ada di dalam kita, rawatlah dan aktifkan, kita akan lihat semua panorama persediaan yang Allah sudah siapkan dan kita juga bisa raih dan alami.Kenapa Paulus menjerit seperti orang yang tidak punya harapan? Roma 7 : 24. Ia menjerit karena punya pan- dangan pendek, tidak mengerti bahwa ada Seorang Pembebas dari apapun juga (dosa dan semua permasalahan) yang siap membantu dan menolongnya padahal latar belakang Paulus sebelum ia bertobat adalah ahli kitab. Seorang yang tahu banyak dan ahli kitab tidak menjamin hidup tenang karena ketujuh serat iman tidak bertambah-tambah, pandangannya jadi picik, pendek dan buta. Jadilah orang Kristen yang sama seperti Elia, bukan hanya melihat awan setapak tangan tapi ia sudah mendengar deru hujan lebat. Kalau ketujuh warna iman itu kita aktifkan, orang lain belum mendengar, belum melihat berkat itu, kita sudah melihat itu disiapkan oleh Tuhan.Seorang yang tidak bertambah-tambah dalam tujuh warna iman adalah seorang yang tidak berada di dalam pengalaman penebusan/ pembebasan Tuhan.Peran Yesus di dalam memberikan pengampunan, pengampunan bicara tentang pembebasan dari dosa, penyakit, ketakutan, rasa tidak aman, risau. Tuhan sudah bebaskan dari semua. Di dalam pembebasan itu Tuhan adalah kasih, di dalam kasih Tuhan punya cita-cita untuk membebaskan kita dari apapun juga, ini sifat dari Tuhan. Sifat Tuhan yang kedua Ia kudus, kekudusanNya menuntut Tuhan untuk memurkai dan menghukum orang berdosa. Kedua sisi kasih dan kudus sama-sama tidak boleh dikorbankan. Ibrani 13 : 20. Dalam perjanjian kekal, manusia harus dibebaskan dari dosa dan di dalam kekudusan manusia harus dihukum karena dosa. Perjanjian kekal menetapkan Putra (Yesus) harus datang ke dunia, karena kasih Putra harus lahir di Betlehem mengambil bentuk manusia tujuannya supaya manusia bisa dibebaskan dari dosa dan cengkraman apa saja. Yohanes 3 : 16, ini adalah bukti perjanjian kekal.Bagaimana dengan kekudusan ? Perjanjian kekal kembali terjadi, Putra harus menerima murka Allah dengan cara Ia naik ke Golgota lalu mati di kayu salib, seharusnya kitalah yang dimurkai.Dua sisi ini ditanggung oleh Yesus, ketika murka Allah ditanggungkan atas PutraNya, Yesus mati disalib, dikuburkan dan bangkit dari kematian, Paulus katakan dalam Roma 7 : 25. Yesus bukan hanya membebaskan kita karena kasih tapi Yesus mengambil hukuman Allah itu dikenakan pada DiriNya karena mengasihi kita. Namun untuk terus mengalami janji kekal tujuh warna iman harus terus bertambah/aktif. Hidupkan karunia yang Tuhan sudah beri, karena kalau tidak diaktifkan kita tidak berada di dalam areal pembebasan.Ketika kita aktifkan mezbah pelayanan, karunia, cinta kita kepada Tuhan, kita berada di areal penebusan/bebas dari apapun juga. Kita akan nikmati tiap waktu Tuhan bebaskan kita dari apapun yang membuat kita suntuk. Ketika didapati semua itu ada di dalam kita, kita tidak punya pandangan picik tapi punya pandangan seperti Allah melihat. Dunia melihat bahaya, tapi kita melihat terang kemuliaan, pembelaan dan berkat Allah ada dalam kehidupan kita.
Amin

No comments: