Sunday, August 07, 2011

TUHAN ADALAH ALFA DAN OMEGA

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 7 Agustus 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa


Mazmur 90:2 - Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.

Allah yang kita sembah adalah Allah yang tidak terbatas; kitalah yang sering kali membatasi kuasaNya, lahirkanlah suatu iman bahwa bagi Allah tidak ada perkara yang mustahil. Ke-MahakuasaanNya dinyatakan melalui ciptaanNya. Dia ada pada segala zaman; yang Yohanes jelaskan lebih jauh dalam Wahyu 1:8. Pada waktu Yohanes dibuang di pulau Patmos, Yesus datang dan berkata: "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Alfa adalah huruf awal dari abjad Yunani = asal; awalnya; mulanya. Omega adalah huruf terakhir dari abjad Yunani = Tuhan mengakhiri segala sesuatu dengan sangat sempurna. Tuhan adalah Alfa, awal dan sumber dari segala sesuatu yang kita butuhkan baik sekarang maupun yang akan datang dan Dia adalah Omega, akan menuntaskan sampai paripurna dengan sempurna.

Mazmur 90:2, Dia adalah sumber segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, sebelum kita ada, sebelum kita tersembunyi di rahim ibu, ketika dunia ditimpa bencana, Dia adalah segala-galanya. Kita akan berhadapan dengan masa yang paling sukar di tahun-tahun mendatang, tapi pastikan Dia adalah Alfa dan Omega, sumber dari segala sesuatu yang kita perlukan. Di dalam masa krisis pun Alfa dan Omega ada di sana, seperti pengalaman janda di Sarfat tidak mengalami kehabisan tepung dan minyak (I Raja-raja 17).

Pernyataan Petrus dalam Matius 16:16 - ..."Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Dialah Alfa dan Omega, sumber dari segala sesuatu, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya; kalau Dia menolong, Ia menolong dengan sempurna, gelar yang lain yaitu Mesias, Anak Allah yang hidup. Allah kita bukan hanya memiliki hidup tapi Allah itu hidup. Sering kali pikiran kita dangkal, kita berpikir hidup adalah saat jantung berdenyut, hidup bukan sekadar bisa beraktivitas, bekerja dan berhasil. Hidup adalah satu Pribadi; Allah kita adalah Allah yang hidup; Pribadi itu adalah Pribadi yang tidak terbatas, dari yang tidak ada menjadi ada, yang sudah ada dan menjadi tidak ada; Dia ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya; sumber dari segala sesuatu dan pemberianNya sempurna; salah satu pemberian yang sempurna adalah oksigen yang kita hirup itu pas dan sempurna. Yesus adalah Allah yang hidup.

Kepada Yohanes pula Tuhan berkata: “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.” (I Yohanes 5:12). Hidup itu adalah satu pribadi yang mengatur dari yang tidak ada menjadi ada, yang ada menjadi tiada, Pribadi itu hidup. Hidup = sumber segala sesuatu, bukan hanya hal-hal jasmani tapi juga hal-hal rohani. Yohanes 8:12 - ..."Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Barangsiapa = siapa saja yang percaya, mendengar firman Allah dan setuju serta melakukannya maka ia hidup, memiliki hidup karena hidup itu pribadi; Pribadi Yesus tidak pernah terkondisi.

Siapa pun kita, kita selalu diberi peluang/kesempatan untuk menerima janji-janji Allah, ketika kita tahu kita memiliki sumber segala sesuatu, kita harus perhatikan I Tawarikh 16:28-29 - Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan. Ketika kita menjadi pengikut Yesus dan diberkati, lakukan semua karena kita mengasihi Tuhan dan kembalikan semua bagi Tuhan. Yesaya 14:13-17, ada lima kali Lucifer berkata: “I will...” ada satu penonjolan diri, aku punya talenta, karunia, diberkati lebih dari yang lain. Waktu kita kembalikan, lakukan karena kita mengasihi Tuhan maka kita menjadi pribadi yang mengasihi Tuhan.

Ester 1:19, kitab Ester merupakan gambaran antara Allah dan gereja yang memerintah bersama-sama. Sayang sekali setelah tiga tahun Wasti (= cantik; karena sudah dibasuh darah Anak Domba Allah lalu dipenuhkan dengan Roh Kudus dan firman Allah lalu mendapat kedudukan sebagai anak raja) berdampingan dengan raja, posisinya diambil dan dialihkan, diberikan kepada yang lain. Kenapa? Karena pada waktu raja mengadakan pesta selama 180 hari, tujuannya supaya semua mengagungkan, terpusat kepada raja Ahasyweros, Wasti mengadakan pesta tandingan supaya segala hormat diberi dan ditujukan padanya (Ester 1:9). Jangan mencuri kemuliaan Tuhan maka hidup kita akan makin diberkati.

Amin.

No comments: