Sunday, July 24, 2011

IKUTLAH TELADAN YESUS SAAT MENGHADAPI PENDERITAAN

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 24 Juli 2011
Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Yakobus 5:6 - Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.

Ketika Yakobus didorong oleh Roh Allah menulis ayat ini, Yakobus sedang berbicara tentang apa yang Yesus pernah alami ketika berada di muka bumi dan ini ini merupakan bahasa nubuatan bahwa orang percaya juga akan alami hal ini. Yesaya 53:7, saat Yesus mengalami sengsara, ditindas, Ia tidak membuka mulutnya, Ia digambarkan seperti anak domba yang akan dibantai, seperti induk domba yang akan diguntingi bulunya tapi tutup mulut dan tidak melawan; sebenarnya Ia punya hak. Waktu di Getsemani, Ia dirantai, digiring, disesah, dicemeti tapi Ia diam. I Petrus 2:23, saat Yesus dicaci-maki Ia diam saja dan tidak membalas; bahkan ketika menderita Ia tidak mengancam, Ia menanggalkan hak-hak/otoritasNya sebagai Pribadi yang punya kesanggupan, Ia lepaskan semua kesanggupanNya.

I Petrus 2:21 - Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Apa yang sudah dialami Yesus dan sikapNya menghadapi penderitaan itu merupakan teladan/patrun yang harus kita ikuti. Kita sedang menuju akhir sejarah dunia, akan ada dua peristiwa yaitu orang-orang benar akan menjadi seperti Yesus --kita dibenarkan hanya oleh firman Allah bukan perbuatan kita-- dan orang-orang yang tidak benar akan masuk dalam penghukuman kekal. Yakobus 5:6, di akhir zaman akan banyak pembunuh. Pembunuhan bukan hanya sebatas dengan memakai senjata untuk membunuh tetapi munculnya pembunuh-pembunuh melalui sikap, hubungan satu dengan yang lain.

Kapan seseorang kemudian dikategorikan, digolongkan, disamakan menjadi seorang pembunuh?

I Yohanes 3:15, seorang pembunuh tidak mempunyai hubungan dengan kekekalan untuk keselamatan tapi punya hubungan dengan kekekalan penghukuman. Siapa pembunuh itu? Yang dimaksud pembunuh adalah ketika ia membenci (tidak senang/tidak suka dengan seseorang) bisa karena ia merasa keinginannya tidak terpenuhi, orang lain tidak bersedia menerima pendapatnya, merasa dilukai, disakiti orang itu. Jangan anggap remeh soal membenci! Kalau seseorang membenci dalam hal yang benar atau tidak ia disebut pembunuh, kita tidak bisa tawar-menawar soal ini. Di akhir zaman banyak orang menjadi pembunuh-pembunuh sesama orang benar.

Dalam hal apalagi seseorang bisa disebut pembunuh? I Timotius 5:18, diberangus = menutup mulut lembu dengan anyaman bambu atau tali dengan tujuan supaya lembu tidak makan tanaman di sekelilingnya; kalau memberi upah pekerja tidak sesuai dengan tingkatnya dan memberangus haknya, merasa puas di atas penderitaan orang lain, perlakuan ini merupakan suara nyaring di hadapan Tuhan. Galatia 6:9, banyak orang ingin menuai tapi tidak pernah menabur benih. Jangan jemu berbuat baik! Dunia sekarang berwarna dengan kekerasan taburlah benih kelemahlembutan; tabur benih sopan santun.

Kisah Para Rasul 13:22, Daud banyak kekurangan tapi Tuhan berkata: “Aku telah menemukan Daud, seorang yang cocok di hatiKu.” Kenapa Daud? Sebabnya adalah II Samuel 9:1 - Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan." Siapa Saul? Saul berulang-ulang bermaksud membunuh Daud dengan tombak atau dengan mengerahkan tentaranya. Waktu Saul terbunuh di medan perang, keluarga Saul habis, Daud menanyakan keluarga Saul yang tersisa, dan yang masih ada Mefiboset--cucu Saul yang pincang. II Samuel 9:7-8, Daud punya hak untuk memberangus tapi ia tidak memberangus, ia serahkan pada Tuhan. Belajar untuk tidak memberangus, tabur benih dengan keramahan, kebaikan-kebaikan yang menghidupi, memberi semangat seseorang. Ketika Daud tidak memberangus cucu Saul, Tuhan berkata: “Engkau seorang yang cocok di hatiKu.”

Roma 12:19, kalau kita mau menjadi pribadi yang berkenan di hati Tuhan, jangan menuntut pembalasan ketika kita disusahkan, jangan membalas apalagi dengan memakai tangan orang lain, jangan layani kebencian. Ibrani 10:30. Kenapa jangan membalas? Karena pembalasan hak Tuhan. Jangan merampas hak Tuhan! Tuhan nanti yang akan menuntut karena Ia adalah Hakim yang benar. Dampak bila kita mau menjadi orang yang taat melakukan firman Allah: Matius 5:16 - Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Mereka tanpa kita datang, bertemu atau membangun hubungan, mereka akan memuliakan Yesus yang menjadi Tuhan dan Juruselamat kita karena terang kita bersinar, tapi ini tergantung dari kita sendiri; kalau selama ini kita memberangus hak orang, hak Tuhan, mari bertobat.

Amin.

No comments: